Langsung ke konten utama

Bab 1. Me

“Hari yang sangat melelahkan.”
Semua seperti biasanya. Udara yang selalu dingin, jalanan yang basah dan licin. Aku benci hujan. Dan semua hal sangat mudah ditebak. Aku tinggal di kota yang selalu saja hujan. Lingkungan yang sangat suram dan cat rumah yang gelap. Aku sudah terbiasa.
Kami pindah 2 bulan yang lalu. Seperti biasanya pindah rumah juga berarti pindah sekolah. Keluargaku pindah karena beberapa alasan, tapi alasan utama kami pindah hanya satu. Kami sedang berburu.
“Hei Mark! Kau selalu saja mengeluh tentang hari yang melelahkan. Hari ini semua guru sedang rapat kawan. Apa yang membuatmu lelah? Kau seharusnya senang.”
Aku menatapnya dengan mata yang mengantuk. “Karena itulah aku sangat lelah Jordan. Di sini sangat bising.”
Jordan selalu saja menggangguku, tapi, walaupun sangat mengganggu, dia tetaplah temanku.  Kami selalu bersama sejak kecil. Ibu kami berteman. Jika kami pindah, sudah pasti keluarganya juga pindah.
Kami berdua tidak memiliki teman. Karena beberapa bulan lagi kami akan pindah. Dan kami selalu memilih teman. Jika kami mempunyai teman, identitas asli kami akan terbongkar. Jadi orangtua Jordan sudah sepakat dengan keluarga kami, agar aku dan Jordan tidak terlalu dekat dengan anak-anak di sekolah.

Bel tanda pulang sekolah berbunyi, percakapanku dengan Jordan hari ini berakhir.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lelah Hidup

Hidup itu berat. Hidup itu penuh masalah. Bagaimanapun caranya kita mencoba untuk memperbaiki keadaan, dunia tetap berjalan dengan sejuta masalahnya. Kita tetap tidak akan saling memahami pahitnya hidup satu sama lain. Manusia mementingkan egoismenya. Hanya mau yang terbaik bagi dirinya sendiri. Hingga ada seseorang yang sadar bahwa hidupnya sia-sia. Ia merasa membuang-buang waktu dengan hidup didunia. Ia lelah melihat dirinya yang tidak berguna bagi orang banyak. Ia lelah hidup.

What The Pineapple!

berhubung saya fans Amber f(x) jadi mau promosi lah ya... watermelon challenge