“Hari yang sangat
melelahkan.”
Semua seperti
biasanya. Udara yang selalu dingin, jalanan yang basah dan licin. Aku benci
hujan. Dan semua hal sangat mudah ditebak. Aku tinggal di kota yang selalu saja
hujan. Lingkungan yang sangat suram dan cat rumah yang gelap. Aku sudah
terbiasa.
Kami pindah 2
bulan yang lalu. Seperti biasanya pindah rumah juga berarti pindah sekolah. Keluargaku
pindah karena beberapa alasan, tapi alasan utama kami pindah hanya satu. Kami
sedang berburu.
“Hei Mark! Kau selalu
saja mengeluh tentang hari yang melelahkan. Hari ini semua guru sedang rapat
kawan. Apa yang membuatmu lelah? Kau seharusnya senang.”
Aku menatapnya
dengan mata yang mengantuk. “Karena itulah aku sangat lelah Jordan. Di sini
sangat bising.”
Jordan selalu saja
menggangguku, tapi, walaupun sangat mengganggu, dia tetaplah temanku. Kami selalu bersama sejak kecil. Ibu kami
berteman. Jika kami pindah, sudah pasti keluarganya juga pindah.
Kami berdua tidak
memiliki teman. Karena beberapa bulan lagi kami akan pindah. Dan kami selalu
memilih teman. Jika kami mempunyai teman, identitas asli kami akan terbongkar.
Jadi orangtua Jordan sudah sepakat dengan keluarga kami, agar aku dan Jordan
tidak terlalu dekat dengan anak-anak di sekolah.
Bel tanda pulang
sekolah berbunyi, percakapanku dengan Jordan hari ini berakhir.
Komentar
Posting Komentar